Balunijuk - FISIP UBB. (5/9/2018). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung kembali menggelar Studium Generale yang bertajuk "Hubungan Antar Negara dan Masa Depan Komunitas Asia". Studium Generale tersebut menghadirkan narasumber Ms. Kazuyo Futaesaku dari Graduate School of Asian and African Area Studies (ASAFAS), Kyoto University, Jepang. Kegiatan yang terbuka bagi seluruh sivitas akademika FISIP UBB itu diselenggarakan pada Rabu (5/9) di Ruang Rapat Besar, Gedung Rektorat, Kampus Terpadu Universitas Bangka Belitung.
Dalam kesempatan ini, Ms. Kazuyo Futaesaku yang saban dipanggil dengan nama panggilan Yoyo atau Yonyon, memaparkan mengenai motif menjalin hubungan baik Jepang dengan negara-negara ASEAN. Jepang membutuhkan ketersediaan pasokan terutama produk bahan makanan, buah-buahan, bahkan minyak dan gas dan kebutuhan lainnya dari negara-negara ASEAN. Selain itu, Jepang juga menanam investasi pada berbagai industri di berbagai negara ASEAN. Hubungan kerjasama ini dilandasi oleh keinginan untuk saling memperkuat jaminan keamanan dan kemakmuran bersama kawasan. ASEAN adalah salah satu business partner yg sangat penting. Banyak Agreement yang berkontribusi dan melancarkan perdagangan atau investasi antara ASEAN dan Jepang.
Terkait Indonesia, bagi Jepang dipandang sebagai negara memiliki berbagai common point atau aspek persamaan yang sangat kental di antara kedua negara. Terutama pada aspek demografi, geografi negara kepulauan, masalah sosial, bencana alam yang sama, makanan pokok, dan berbagai hal lainnya. Bersanding dengan beberapa perbedaan yang juga prinsip, Indonesia senantiasa dipandang sebagai mitra yang sangat strategis bagi Jepang. Interaksi antara negara berlangsung dalam beberapa bidang misalnya bisnis, pariwisata, pertukaran mahasiswa, pop culture, politik, budaya, dan lain sebagainya.
Yoyo yang pernah mengikuti pertukaran pelajar di Sanata Dharma Yogyakarta dan Universitas Indonesia (UI) Jakarta, mengungkapkan kekaguman dan kecintaannya pada kehidupan di Indonesia. Yoyo, yang fasih berbahasa Indonesia, sengaja memperlajari bahasa asing yang menarik baginya, Yoyo sering bepergian ke banyak wilayah Indonesia utamanya untuk kepentingan riset. Saat ini ia sedang melakukan penelitian terkait rekonstruksi dan transformasi sumberdaya budaya melalui pariwisata di Bangka Belitung. Ia menampilkan beberapa data yang menunjukkan bahwa Bangka Belitung sedang menjadi tren tujuan wisata di Jepang, karena Bali dan Lombok sudah terlalu mainstream bagi masyarakat Jepang.
Studium Generale ini merupakan salah satu bentuk dari kerjasama yang dijalin antara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung dengan Kyoto University melalui Center for Southeast Asian Studies (CSEAS). Bidang kerjasama yang dijalin terutama mengenai Academic Exchange and Cooperation.(red. Sandy Pratama, Asen)