Balunijuk (30/10), Laboratorium Politii Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung (FISIP UBB) menggelar diskusi publik terkait kabinet pemerintahan Jokowi - Ma’ruf Amin dengan mengusung tema “Membedah Kabinet Indonesia Maju”, acara diskusi publik tersebut dilaksanakan di Lobi gedung FISIP UBB dengan suasana hikmat dan santai.
Acara Diskusi Publik tersebut diinisiasi oleh Ketua Laboratorium Politii Ranto, MA. dengan tujuan memberi kesempatan kepada mahasiswa Ilmu Politik FISIP UBB untuk menuangkan idenya dan menjalankan proses dialektis dalam dunia akademik.
Diskusi publik diisi oleh satu pemantik diskusi yaitu La Ode Muhamad Muliawan dan seorang moderator yaitu Komang Jaka Ferdian. Keduanya merupakan Dosen Ilmu Politik FISIP UBB. Diskusi tersebut di hadiri oleh Dekan FISIP Dr. Ibrahim, M.Si, Ketua Laboratorium Politii Ranto, MA, serta dosen dan Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UBB.
Permasalahan kabinet Jokowi - Ma’ruf terlihat pada penggabungan koalisi antara partai yang saling berhadapan pada pilpres dan selain itu munculnya para menteri muda bersama munculnya aksi oligarki dalam pemerintahan Jokowi - Ma’ruf saat ini.
La Ode Muhammad Muliawan, MA, sebagai pemantik diskusi menjelaskan dengan gamblang bahwa kabinet saat ini merupakan contoh peleburan partai politik yang saling berlawanan pada pilpres kemarin.
Penggabungan terseut bukan tanpa sebab, La Ode Muhammad Muliawan memprediksi bahwa bergabungnya Prabowo dalam pemerintahan Jokowi Ma’ruf bukanlah hal yang tidak mungkin, pasalnya Prabowo menurut prediksi pemantik diskusi akan melanjutkan rencana dalam pemilu berikutnya untuk ikut serta dalam pemilihan presiden mendatang.
Selain itu, munculnya menteri muda baru saat ini seperti Nadiem memberikan energi baru dalam menjalankan pemerintahan. Mungkin saja, Nadiem dapat memberikan pengaruh positif karena memiliki berbagai pengetahuan di bidang digital. Mengingat Nadiem sebagai CEO Gojek tidak menutup kemungkinan, Kementerian Pendidikan dan Budaya, Pendidikan Tinggi dapat melaksanakan digitalisasi dalam menjalankan pemerintahan.
Hal yang paling penting terkait diskusi pada 30 Oktober 2019 yaitu munculnya sebuah pertanyaan terkait prediksi demokrasi Indonesia kedepan. Prediksi terkait Indonesia kedepan dalam menjalankan demokrasi dapat dikatakan masih menggunakan sistem oligarki. Dimana terdapat segelintir elit politik atau pengusaha dalam pelaksanaan pemerintahan di Indonesia. Hal tersebut memunculkan ketidakseimbangan dalam tubuh pemerintah. Kenapa? Karena demokrasi bukan dari rakyat akan tetapi demokrasi masih berkutat pada ranah elit politik saja.
Diskusi yang dilakukan cukup meriah dan cukup baik karena terdapat berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa kepada pemantik diskusi. Diskusi yang dilakukan selalu dalam ranah sisi baik pemerintahan saat ini serta sisi buruk pada pelaksanaan pemerintahan Jokowi Ma’ruf.