Permasalahan literasi di Indonesia masih menjadi suatu persoalan yang hingga saat ini perlu untuk terus dibenahi. Berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2019 oleh Program of International Student Assessment (PISA), minat baca Indonesia berada di peringkat ke-62 dari 70 negara. Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masuk ke dalam 10 negara dengan tingkat literasi yang terendah diantara negara-negara lainnya. Rendahnya literasi di Indonesia berkaitan erat dengan minimnya kebiasaan membaca sejak dini. Masih banyak anak-anak yang tidak mempunyai akses lingkungan yang mendukung kegiatan literasi. Dibutuhkan peran penting orang tua, keluarga, serta guru untuk mendukung perkembangan literasi anak sejak dini.
Menyikapi permasalahan tersebut, mahasiswa UBB yang sedang menjalankan MBKM Proyek Kemanusiaan didampingi oleh dosen fasilitator, yaitu Bapak Putra Pratama Saputra mengadakan kegiatan sosialisasi peduli lingkungan yang terfokus kepada upaya peningkatan literasi anak melalui penyampaian dongeng. Harapannya dengan mendengarkan cerita dongeng dapat menjadi upaya efektif dalam meningkatkan literasi anak-anak yang ada di Sekolah Alam Pangkalpinang. Mahasiswa UBB tersebut terdiri dari Ruly Nur Afriyansyah (Mahasiswa Sosiologi), Dea Violeta (Mahasiswi Sosiologi), dan Fitri Yanti Bustamin (Mahasiswi Akuntansi). Pada kegiatan ini, mahasiswa UBB berkesempatan untuk mengundang Zakia Minang Ayu dan Ibu Ira Esmiralda selaku pendongeng dari komunitas Kampung Dongeng.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2024 dan tentunya mendapatkan antusias yang luar biasa dari anak-anak Sekolah Alam Pangkalpinang yang terdiri dari TK, SD, dan SMP. Antusias tersebut terlihat ketika anak-anak dengan cermat menyimak penyampaian dongeng yang disampaikan serta sangat bersemangat ketika berdialog dengan pendongeng melalui beberapa pertanyaan sederhana terkait cerita yang sedang disampaikan.
Tim Proyek Kemanusiaan UBB mengatakan setidaknya terdapat empat alasan mengapa mendengar cerita dongeng dapat meningkatkan literasi anak. Pertama, dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan yang dimana anak-anak akan belajar untuk fokus memahami informasi yang disampaikan secara lisan, sehingga akan membantu dalam pengembangan keterampilan membaca dan menulis. Kedua, mendengar cerita dongeng dapat memperkaya kosakata anak-anak. Ketiga, dapat membantu meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak karena seringkali dongeng melibatkan cerita fantastis yang dapat merangsang imajinasi anak. Imajinasi yang berkembang tentunya juga akan mempengaruhi kemampuan anak dalam memahami suatu teks tertulis. Keempat, mendengar cerita dongeng dapat membangun minat anak terhadap membaca karena cerita dongeng dapat memicu ketertarikan anak terhadap buku dan literasi, sehingga pada akhirnya akan mendorong mereka untuk membaca lebih banyak. Besar harapan Tim Proyek Kemanusiaan UBB agar kegiatan ini dapat membantu meningkatkan minat anak-anak di Sekolah Alam Pangkalpinang terhadap literasi. (Tim Proyek Kemanusiaan di SAPKA)