Dua (2) Tim mahasiswa Program Studi Sosiologi Universitas Bangka Belitung sedang menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan skema Proyek Kemanusiaan di Desa Kacung, Bangka Barat. Tim pertama terdiri dari Ridwan Ilmi, Sevia Agusti, dan Amanda Ajeng Pratiwi. Judul kegiatan tim pertama ini adalah “Gerakan Mendorong Peningkatan Kesejahteraan Keluarga dan Peduli Kesehatan di Desa Kacung: Implementasi SDGs pada Masyarakat Desa”. Sementara itu, tim kedua terdiri dari Dina Yoana, Hera Safitri, dan Davina Kaisa, dengan judul kegiatan “Gerakan Penyadaran Pemuda Peduli Lansia di Desa Kacung: Upaya Mewujudkan Lansia yang Sepi Menjadi Happy”.
Kegiatan MBKM Proyek Kemanusiaan dua kelompok ini secara resmi dibuka pada Senin (29/07/2024) di Balai Adat Desa Kacung, dengan dihadiri oleh Kepala Desa Kacung, Dimas Darmawansyah, S.T., Dosen Fasilitator, Herza, M.A. dan Waldimer Pasaribu, M.Si., serta perwakilan masyarakat dan pemuda Desa Kacung.
Masing-masing ketua tim, yakni Ridwan dan Dinda memaparkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan selama 14-16 minggu di Desa Kacung ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, peduli kesehatan serta peningkatan pemuda yang peduli atau sadar keberadaan lansia.
“Seperti yang diketahui, Desa Kacung merupakan desa yang memilik potensi besar dalam aspek sumber daya alam, budaya dan sosial. Namun, seperti kebanyakan desa lainnya di Indonesia, Desa Kacung juga menghadapi persoalan dan tantangan dalam mencapai kesejahteraan keluarga yang merata,” ucap Ridwan Ilmi (Senin, 29/07/2024).
“Kami telah menyusun beberapa program kerja yang dapat menguatkan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang concern kepada isu kemiskinan, kelaparan, kehidupan sehat dan Sejahtera, serta pendidikan yang berkualitas,” tambah Ridwan.
Kelompok Ridwan dkk. akan menjalankan program dalam bentuk sosialisasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan pemasaran ekonomi digital. Ridwan dan tim berharap kegiatan yang sarat akan nilai-nilai kemanusiaan ini bejalan dengan lancar dan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat desa.
Dinda Yoana selaku ketua tim kelompok lainnya yang berkegiatan di Desa Kacung menyampaikan bahwa, proyek kemanusiaan yang mereka jalankan berfokus pada upaya penyadaran peduli lansia dengan tujuan untuk mewujudkan lansia bahagia,.
“Jadi dengan berbagai program kerja yang kami terapkan seperti salah satunya pada 17-an ini kami mengadakan lomba yang mengikut sertakan lansia dengan nama Gerakan Lansia Beraksi (GALAKSI) dengan harapan dapat mengajak lansia untuk bersenang senang dan terbebas dari rasa kesepian,” ungkap Dinda Yoana.
“Pada proyek kemanusiaan ini, kami berharap program kerja yang kami laksanakan dapat bermanfaat dan menjadi pelajaran untuk kami sebagai mahasiswa,” tambahnya.
Setelah selesai membuka kegiatan secara resmi, di hari berikutnya, 2 tim mahasiswa tersebut langsung melaksanakan program kerja mereka. Proyek kemanusiaan dilakukan disertai banyak sosialisasi dan praktek, yakni dengan tujuan agar tidak hanya secara teori yang didapatkan oleh masyarakat , tetapi juga praktek berkelanjutan.
“Setelah berkoordinasi dengan desa, saya bersama tim, pasca pembukaan kegiatan langsung menuju ke SD dan SMP di Desa Kacung untuk menyampaikan kegiatan sosialisasi. Karena menurut kami, mendorong peningkatan kesejahteraan keluarga harus diawali dengan memotivasi remaja untuk melanjutkan pendidikan tinggi serta kemampuan literasi,” kata Ridwan.
Menurut Ridwan dan tim, dengan adanya anggota keluarga yang menempuh pendidikan tinggi minimal hingga SMA setidaknya bisa mendorong perekonomian keluarga. Kegiatan Sosialisasi tersebut mengangkat tema “Menciptakan Generasi Cerdas dengan Literasi”.
Disamping itu, proyek kemanusiaan Tim Dinda juga melakukan penyadaran peduli lansia kepada siswa/siswi SMP N 2 Kelapa yang ada di Desa Kacung. Bentuk penyadaran peduli lansia merupakan upaya yang harus dilakukan secara komprehensif dan dilakukan sejak usia remaja.
“Tim kami memiliki pandangan yang sangat positif mengenai proyek kemanusiaan ini apalagi yang terfokus pada lansia. Kami melihat lansia sebagai bagian penting dari masyarakat yang sering kali terabaikan dan kurang mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan. Dalam proyek ini, tim kami bertujuan untuk memberikan perhatian pada lansia yg sepi dan bantuan yang diperlukan kepada lansia, sehingga mereka dapat hidup dengan nyaman dan happy.” ujar Dinda Yoana.
Berikutnya, kedua tim ini akan melakukan banyak rangkaian kegiatan hingga terakhir targetnya selesai di bulan Oktober atau paling lama di bulan November 2024. Rangkaian kegiatan mereka di Desa Kacung ini disupport penuh oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bangka Belitung, setelah lolos seleksi proposal untuk pendanaan MBKM tahun 2024. (Ridwan/Ketua Tim 1 MBKM Desa Kacung).